Selasa, 10 Desember 2019

Sadarku


Kepala tertunduk lesu
Jiwa bergetar luluh pilu
.
Air mata tak mampu terbendung
Kala ku sebut asmaMu yang agung
.
Ya Allah ...
Mengapa baru teringat
Setelah semua terlanjur
Mengapa baru tersadar
Setelah semua hancur
.
Terlalu jauh langkah kaki ini
Pijak kenikmatan semua duniawi
Tersenyum bangga karna masih di atas segalanya
Tak pernah tersadar semua hanya sementara
.
Yaaa Allah ...
Terangi jiwa yang dalam kegelapan ini
Tuntun tangan-tangan rapuh ini 
Agar tak terulang lagi

حكاية - ٢

بــسم الله الرّحمن الرّحيم

“Tidaklah seorang muslim memohonkan doa kepada Allah selama doa-doa tersebut tidak mengandung dosa serta memutuskan silaturahim (antar kerabat/antar sahabat) kecuali Allah akan memberikan pada yang memohon doa tersebut tiga hal : Allah mengabulkan doa secara seketika,Allah akan menyimpan doa hamba tersebut hingga di akhirat kelak,serta Allah akan menjauhkan dari hamba yang memohon doa tersebut kejelekan yang semisal.”(HR.Imam Ahmad)
.
Tiga cara Allah mengabulkan doa-doa hambaNya
📌1. Allah SWT seketika itu juga mengabulkan doa hamba seperti dimohonkan kepadaNya
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka memperoleh kebenaran.”(QS.Al-Baqarah:186)
.
📌2. Allah SWT menyimpan doa dan menyempurnakannya hingga di akhirat kelak, karena Allah menganggap tidak tepat untuk mengabulkannya saat ini. Atau Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”(QS. Al-Baqarah: Ayat 216)
.
📌3. Allah SWT menunda mengabulkan doa sampai pada waktu yang lebih baik,dan baru Allah perkenankan di hari yang tepat.
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”(QS.Al-Baqarah:30)

حكاية - ١


Sebagai contoh sikap saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Bantulah saudaramu, baik dalam keadaan sedang berbuat zhalim atau sedang teraniaya. Ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, kami akan menolong orang yang teraniaya. Bagaimana menolong orang yang sedang berbuat zhalim?” Beliau menjawab: “Dengan menghalanginya melakukan kezhaliman. Itulah bentuk bantuanmu kepadanya.” [HR. al-Bukhâri]

Dalam hadits lain, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Orang yang menunjukkan (sesama) kepada kebaikan, ia bagaikan mengerjakannya. [HR. Muslim]

Orang berilmu membantu orang lain dengan ilmunya. Orang kaya membantu dengan kekayaannya. Dan hendaknya kaum Muslimin menjadi satu tangan dalam membantu orang yang membutuhkan. Jadi, seorang Mukmin setelah mengerjakan suatu amal shalih, berkewajiban membantu orang lain dengan ucapan atau tindakan yang memacu semangat orang lain untuk beramal.
.
.
#23.16

Retorika Dakwah (Kiat-Kiat.2)

  1. Salam
  2. Pujian-pujian berbahasa Arab
  3. Shalawat Berbahasa Arab
  4. Pujian-pujian Indonesia
  5. Shalawat Indonesia
  6. Penghormatan
  7. Pengantar judul
  8. Isi/materi (ayat, hadits dan tafsir, serta pendapat para ahli)
  9. Kesimpulan. Usahakan pakai point, disebutkan satu persatu
  10. Ajakan (Dengan demikian, marilah kita .... )
  11. Penutup
  12. Salam penutup.

Optimis dan Bersyukur (Motivasi_3)

Hidup itu sederhana jika menjalaninya dengan kebahagiaan dan bersyukur.
Jalani saja porsi hidup kamu dan tidak perlu ikut campur atau membandingkan dengan kehidupan orang lain.
.
Sederhana bukan?
Tapi terkadang kamu terlalu sibuk dalam urusan orang lain yang bukan bagian dari hidup kamu, sehingga hidup terasa begitu berat dan rumit. Kebiasaan bergosip, mencemooh, berucap buruk dan tidak benar kerap dilakukan. Kamu menganggap dirimu rendah. Inilah yang membuat hidup kamu terasa sulit.

Persiapan Pidato (Kiat-Kiat.1)


  1. Menentukan topik pembicaraan
  2. Menganalisis pendengar dan situasi
  3. Memilih dan menyempitkan topik (memilih topik yang tepat dan meringkas pidato/tidak berbelit)
  4. Mengumpulkan bahan (mengumpulkan materi dari berbagai sumber yang akurat)
  5. Menyusun rangka pembicaraan
  6. Menguraikan secara rinci
  7. Melatih dengan suara nyaring

Tuan Doa ku

Kepada Tuan yang ku semogakan dalam doa ku...
Adakah aku di bait doa mu?
Kuharap, namun tak bersandar harap...
.
Yang ku semogakan, semoga tidak lari dari peredaran
Semoga jawaban selaras dengan yang di semogakan
.
Kan ku nanti indah pada batas waktu
Hingga tiba pada waktu lama yang berarti selamanya
.
N.Af

Sadarku

Kepala tertunduk lesu Jiwa bergetar luluh pilu . Air mata tak mampu terbendung Kala ku sebut asmaMu yang agung . Ya Allah ... Meng...