Tak perduli dengan sesuatu yg nyata atau hanya bisa di rasa
Bukan tentang apa dan apa
Tetapi tentang bagaimana, kenapa, dan haruskah (?)
.
Diri tetaplah diri bukan kayu
Namun kayu pun akan lapuk, rapuh pasa masa nya.
Diri tetaplah diri bukanlah langit
Namun langit yang luas pun akan menangis pada masa nya.
Diri tetap diri bukanlah mesin
Mesin saja mampu rusak karena lelah, mengapa tidak dengan manusia(?)
.
Istirahat??
Ooh iya, aku saja sampai lupa.
Namun istirahat pun tak mampu menghilangkan penat diri.
Ini berbeda. Bukan tentang penat nya bekerja. Bukan... Bukan... Kamu tidak mengerti.
Aku sendirian disini dan sampai saat ini. .
Terimakasih?
Aah iya, aku sampai lupa.
Terimakasih, kamu baik
Sudah cukup lama dan terlalu lama ya. Mungkin sudah usia nya. Dimana yg menjaga butuh di jaga.
Iya, aku tau.
Akal tetap akal dan hati tetap hati.
Jangan menjadi akal tanpa hati
Atau hati tanpa akal
#N.Af
Selasa, 10 Desember 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sadarku
Kepala tertunduk lesu Jiwa bergetar luluh pilu . Air mata tak mampu terbendung Kala ku sebut asmaMu yang agung . Ya Allah ... Meng...
-
Angsa Pantai Karya: Dwi Sartika Deburan ombak menderu, rindu menggebu Dalam teruakan bisu, tangis tersedu Teruntuk kamu di bali...
-
Allah tidak pernah menjanjikan bahwa langit selalu biru, Bunga selalu mekar, Dan mentari selalu bersinar... . Tapi ketahuilah bah...
-
Jika tak mampu mewarnai Jangan rubah warna aslinya Jika tak mampu memberi bahagia Jangan memberi luka . Yang tak ingin kau jadi ka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar